Kamis, 27 Maret 2014

Fakta Tentang Selfie

TEMPO.COJakarta - Demam selfie menjadi wabah di dunia maya. Dari anak sekolah, presiden, bintang olahraga, hingga tokoh agama membuatnya. Ini fenomena yang mungkin aneh karena kelakuan memotret diri sendiri dengan berbagai latar belakang dan kemudian mengunggahnya ke media sosial. Kamus Oxford sampai menahbiskan selfie sebagai ”Kata 2013” karena penggunaannya meningkat 17 ribu persen dalam 12 bulan.
Berikut sejumlah fakta tentang selfie seperti dimuat Majalah Tempo edisi Senin, 24 Maret 2014.
1. Jumlah foto selfie
1 juta foto selfie diambil setiap hari
2. Usia pemotret selfie
18-24 tahun sebanyak 75 persen
25 tahun ke atas sebanyak 25 persen
3. Di mana selfie dibagikan?
Facebook: 48 persen
Text: 14 persen
WhatsApp: 13 persen
Twitter: 9 persen
Instagram: 8 persen
Snapchat: 5 persen
Pinterest: 2 persen
4. Warga kota yang paling hobi selfie
1. Makati dan Pasig, Filipina sebanyak 258 per 100 ribu orang
2. Manhattan, New York sebanyak 202 per 100 ribu orang
3. Miami, Fla sebanyak 155 per 100.000 orang
4. Anaheim dan Santa Ana, California sebanyak 147 per 100 ribu orang
5. Petaling Jaya, Malaysia sebanyak 141 per 100 ribu orang
6. Tel Aviv, Israel sebanyak 139 per 100 ribu orang
7. Manchester, Inggris sebanyak 114 per 100 ribu orang
8. Milan, Italia sebanyak 108 per 100 ribu orang
9. Cebu, Filipina sebanyak 99 per 100 ribu orang
10. George Town, Malaysia sebanyak 95 per 100 ribu orang
5. Dua kota di Indonesia dengan selfie tertinggi
1. Denpasar urutan ke-18 dunia: 75 per 100 ribu orang
2. Yogyakarta urutan ke-43 dunia: 51 per 100 ribu orang
6. Alasan Selfie
1. Mengingat momen bahagia
2. Merekam momen unik
3. Merekam kejadian menarik
4. Merekam rambut yang indah
5. Merasa percaya diri
TIMES.COM, IZZIGADGETS.COM, MASHABLE.COM, WIRED.COM, WSJ.COM

Senin, 03 Maret 2014

Cara Memutihkan Wajah Secara Alami

Cara Memutihkan Wajah Secara Alami _ Wajah merupakan bagian tubuh terpenting dalam menunjang sebuah penampilan seseorang dan penambah kepercaya diri setiap orang untuk bergaul dan berinteraksi dengan orang lain.
Memiliki kulit wajah berseri dan terlihat putih mungkin hampir dambaan semua orang dan yang paling menginginkan hal ini
biasanya kaum hawa atau perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan orang laki-laki juga menginginkan kulit wajahnya Nampak putih dan berseri, dan salah satunya saya sendiri hehehe.

Nah Khusus untuk orang Indonesia biasanya mereka akan melakukan cara apa saja untuk membuat kulitnya bisa terlihat bersih dan putih, ada yang melakukan perawatan alami ada juga yang melakukan perawatan modern, seperti menggunakan produk kecantikan.

Namun jika anda menggunakan produk kecantikan usahakan anda menggunakan produk kecantikan yang sudah terekomendasi oleh pakar kecantikan, dokter dan sudah mempunyai sertifikat izin edar produksi dari BPOM.

Nah jika anda ingin membuat wajah anda terlihat putih dan bersih namun anda ingin mencoba cara alami dengan meluangkan waktu sejenak untuk membaca artikel cara memutihkan wajah secara alami dibawah ini.

Cara memutihkan wajah secara alami yang patut untuk anda coba:

Memutihkan Wajah Dengan Jeruk Nipis

Adanya kandungan antioksidan alami yang terdapat pada buah ini, membuat  Jeruk nipis bisa anda gunakan sebagai cara alami memutihkan wajah. Selain untuk memutihkan wajah jeruk nipis juga berfungsi baik untuk mengembalikan pori-pori yang membesar menjadi kecil lagi.

Adapun cara pemakaiannya adalah sbb:
  • Siapkan satu buah jeruk nipis.
  • Siapkan juga sebutir telur ayam.
  • Peras jeruk nipis dan ambil airnya saja.
  • Kemudian campurkan air perasan jeruk nipis dengan putih telur.
  • Oleskan atau bubuhkan campuran perasan jeruk nipis dan putih telur ke arean wajah secara merata.
  • Diamkan dulu jangan (dibasuh dulu) kira kira sekitar 20 atau 15 menitan.
  • Nah barulah setelah 15 menit anda basuh muka anda menggunakan air hangat.
  • Kerjakan rutin cara ini sebelum anda ingin tidur malam.
Memutihkan Wajah Dengan Bengkoang
Vitamin B1 serta C yang terdapat pada bengkoang bermanfaat baik untuk menghilangkan noda hitam yang timbul pada wajah, selain itu kedua kandungan ini bermanfaat baik juga untuk membuat kulit anda menjadi lebih cerah dan putih berseri. Sehingga tak hayal buah yang satu ini dimanfaatkan untuk menjadi salah satu bahan utama pembuatan produk kecantikan.

Adapun cara pengaplikasiannya adalah sbb:
  • Siapkan buah Bengkuang secukupnya
  • Kupas bengkuang dan buang kulitnya
  • Cuci bersih buah bengkuang yang sudah dikupas tadi.
  • Kemudian ambil dan parut buah bengkuang, ambil sarinya saja.
  • Letakkan sari bengkuang tadi kedalam wadah bening
  • Diamkan kurang lebih sekitar 20-30 menit, atau sampai terlihat endapan putih sari bengkuangnya.
  • Nah pakailah endapan sari bengkuang tadi untuk masker alami dan diamkan sampai mengering diwajah.
  • Langkah terakhir cuci bersih muka dengan air bersih.
Cara Memutihkan Wajah dengan Susu
Salah satu manfaat alami Susu adalah memberikan kulit anda Nampak segar dan secara alami, susu juga bermanfaat baik untuk menghilangkan sel kulit mati yang ada pada kulit sehingga kulit anda bisa teregenerasi kembali.

Adapun caranya adalah sebagai berikut:  
  • Siapkan susu kental putih atau creamer secukupnya
  • Ambil beberapa tetes susu
  • Kemudian oleskan kearea wajah anda secara merata dengan bantuan kain halus
  • Diamkan sebentar kira kira 20 menit atau 15 menitan dan bilas muka dengan air yang bersih
  • Lakukan cara ini rutin setiap hari sebelum anda tidur.
Cara Memutihkan Wajah dengan Kentang

Cara pembuatannya:

  • Siapkan kentang dan kupas hingga bersih
  • Cuci kentang dan haluskan menggukan blender hingga benar-benar halus
  • Campur sedikit madu murni kedalam jus kentang
  • Oleskan campuran jus kentang dan madu murni kewajah anda
  • Diamkan dulu jangan dibasuh hingga mengering.
  • Lakukan cara ini rutin setiap hari sampai kulit anda terlihat putih dan berseri.
itulah cara-cara alami untuk memutihkan kulit wajah yang bisa anda coba, Pilihlah cara diatas yang menurut anda enak dipraktekan, kemudian silahkan praktekan dirumah masing-masing.

Nah sekian dulu ulasan tentang Cara Memutihkan Wajah Secara Alami semoga bisa membantu dan bermanfaat untuk kita semua.

FERMENTASI TEMPE

Fermentasi Tempe

    Faktor yang Perlu Diperhatikan dalam Pembuatan Tempe:
  1. Oksigen
    Oksigen dibutuhkan untuk pertumbuhan kapang. Aliran udara yang terlalu cepat menyebabkan proses metabolisme akan berjalan cepat sehingga dihasilkan panas yang dapat merusak pertumbuhan kapang. Oleh karena itu apabila digunakan kantong plastik sebagai bahan pembungkusnya maka sebaiknya pada kantong tersebut diberi lubang dengan jarak antara lubang yang satu dengan lubang lainnya sekitar 2 cm.
  2. Uap Air
    Uap air yang berlebihan akan menghambat pertumbuhan kapang. Hal ini disebabkan karena setiap jenis kapang mempunyai Aw optimum untuk pertumbuhannya.
  3. Suhu
    Kapang tempe dapat digolongkan kedalam mikroba yang bersifat mesofilik, yaitu dapat tumbuh baik pada suhu ruang (25-27oC). Oleh karena itu, maka pada waktu pemeraman, suhu ruangan tempat pemeraman perlu diperhatikan.
  4. Keaktifan Laru
    Laru yang disimpan pada suatu periode tertentu akan berkurang keaktifannya. Karena itu pada pembuatan tempe sebaiknya digunakan laru yang belum terlalu lama disimpan agar dalam pembuatan tempe tidak mengalami kegagalan.
Perubahan yang Terjadi Selama Fermentasi
Selama proses fermentasi, kedelai akan mengalami perubahan fisik maupun kimianya. Perubahan-perubahan tersebut diantaranya:
  1. Peningkatan kadar nitrogen terlarut
    Peningkatan ini disebabkan karena adanya aktivitas proteolitik kapang, yang menguraikan protein kedelai menjadi asam-asam amino, sehingga nitrogen terlarutnya akan mengalami peningkatan.
  2. Peningkatan pH
    Dengan adanya peningkatan nitrogen terlarut maka pH juga akan mengalami peningkatan. Nilai pH untuk tempe yang baik berkisar antara 6,3-6,5.
  3. Kedelai menjadi mudah dicerna
    Kedelai yang telah difermentasi menjadi tempe akan lebih mudah dicerna. Selama proses fermentasi karbohidrat dan protein akan dipecah oleh kapang menjadi bagian-bagian yang lebih mudah larut, mudah dicerna dan bau langu dari kedelai juga akan hilang.
  4. Perubahan kadar air pada kedelai
    Kadar air kedelai pada saat sebelum fermentasi mempengaruhi pertumbuhan kapang. Selam proses fermentasi akan terjadi perubahan pada kadar air dimana setelah 24 jam fermentasi, kadar air kedelai akan mengalami penurunan menjadi sekitar 61% dan setelah 40 jam fermentasi akan meningkat lagi menjadi 64%. (Sudarmadji dan Markakis, 1977)
  5. Berkurangnya kandungan oligosakarida
    Selama fermentasi tempe terjadi pengurangan kandungan oligosakarida penyebab “flatulence”. Penurunan tersebut akan terus berlangsung sampai fermentasi 72 jam.
  6. Peningkatan kadar amino bebas
    Selama fermentasi, asam amino bebas juga akan mengalami peningkatan dan peningkatannya akan mengalami jumlah terbesar pada waktu fermentasi 72 jam (Murata et al., 1967)
  7. Peningkatan serat kasar dan vitamin
    Kandungan serat kasar dan vitamin akan meningkat pula selama fermentasi kecuali vitamin B1 atau yang lebih dikenal dengan thiamin (Shurtleff dan Aoyagi, 1979).
  8. Pengurangan disakarida
    Pengurangan disakarida terjadi pada senyawa stakhiosa, rafinosa, dan sukrosa. Penurunan tersebut lebih diakibatkan oleh perendaman dan perebusan kedelai jika dibandingkan dengan fermentasi. Menurut Kasmidjo (1989) perendaman dan perebusan menyebabkan penurunan stakhiosa, rafinosa, dan sukrosa masing-masing menjadi 51%, 48%, dan 41% dari bahan awalnya, selanjutnya stakhiosa akan berkurang menjadi 7% saja setelah 72 jam fermentasi dan sukrosa akan berkurang menjadi sepertiganya.
  9. Penurunan lemak
    Fermentasi tempe juga mengakibatkan penurunan lemak. Hasil penelitian Sudarmadji dan Markakis (1978) menunjukkan bahwa setelah fermentasi 48 jam menggunakan inokulum Rhizopus sp, 20% lemak akan terhidrolisis oleh enzim lipase. Sedangkan komponen utama lemak kedelai, yaitu asam linoleat akan habis termetabolisasikan pada fermentasi hari ketiga (Kasmidjo, 1989)
Kriteria Hasil Akhir
Berikut adalah kriteria hasil akhir dari proses fermentasi tempe yang benar:
  1. Berwarna putih atau putih keabu-abuan
    Warna putih pada tempe disebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada permukaan biji kedelai. Miselia jamur ini biasanya tumbuh merata di sepanjang permukaan tempe.
  2. Tekstur kompak, padat dan lunak
    Tekstur yang kompak dan padat juga disebabkan oleh miselia-miselia jamur yang menghubungkan antara biji-biji kedelai tersebut.
  3. Aroma khas tempe
    Biasanya aroma pada tempe agak berbau asam. Terjadinya degradasi komponen-komponen dalam kedelai dapat menyebabkan terbentuknya flavor yang spesifik setelah fermentasi
  4. Tempe tidak hancur
    Terutama pada saat dipotong. Artinya tempe tidak terlalu lembek dan berbentuk padat.
Ciri- Ciri Tempe yang Tidak Jadi
Pada pembuatan tempe terutama pada saat proses fermentasinya, kondisinya harus higienis dan bersih sehingga pembuatan tempe akan berhasil, karena fermentasi tempe hanya terjadi pada lingkungan yang higienis. Berikut adalah ciri-ciri tempe yang tidak jadi (fermentasinya tidak berhasil):
  1. Tempe tetap basah
  2. Jamur tumbuh kurang baik
  3. Tempe berbau busuk
  4. Ada bercak hitam dipermukaan tempe
  5. Jamur hanya tumbuh baik di salah satu tempat