Hampa rasanya, hidup tanpa dirimu
disampingku. kini, kau disana dan ku disini. Kita menjalani hidup kita masing
masing. Tanpa pernah bertatap muka. Hmm.. sejujurnya aku rindu. Rindu dengan
sosok mu. Rindu dengan senyumanmu. Rindu tentang kamu. Tapi apa daya. Satu tahun
tak ada senyum manis merekah dipagi hari. Tak ada sapaan lembut yang keluar
dari bibir tipismu. Dan tak ada candaan yang mencairkan kesunyian hati. Satu tahun
itulah aku mencoba membuang jauh tentang sosokmu di pikiranku. Tapi bayanganmu
seakan tak mau hilang. Bak prangko dan surat yang tak bisa dipisahkan. Satu tahun
itulah aku terus menghayal tentangmu. Menghayal apa kabarmu, menghayal siapa
yeng telah mengisi kekosonhan hatimu dan bahkan menghayal mungkin kau tlah
melupakanku. Dan satu tahun itulah aku mendadak menjadi stalker sejatimu. Semua aktivitasmu di jejaring sosial slalu ku
tengok. Entah untuk sekedar mengetahui perkembanganmu sekarang dan hanya
sekedar untuk mengobati kerinduan hatiku saja. Hanya berani melihat profilmu dan tak berani mengirim pesan
atau sekedar mention. Hmmm, pengecut
memang, tapi apa mau dikata. Dan setahun itulah aku dan kau hanya bisa bertegur
sapa, bercanda, bercerita HANYA lewat sebuah layar yang berukuran 5 inch. Seperti
itu saja aku tlah bersyukur. Apalagi jika nanti suatu hari aku dan kau bisa
saling bercerita, bertatap muka, bertegur sapa, dan bercanda lagi seperti sedia
kala. Dan aktivitasku selama setahun ini yang tak pernah absen adalah selalu
memelukmu dari jauh dengan sebuah untaian doa yang slalu ku panjatkan kepada
Tuhan.
“Tuhan, lindungilah dia, jagalah dia,
jauhkanlah dia dari kejahatana, ingatkanlah dia jika dia salah, tuntunlah dia
kejalanMu Tuhan. Panjangkanlah umurnya, berikanlah rezeki untuknya kelak dan berikan
jodoh yang terbaik untuknya. Amiin” :)) (˘ʃƪ˘)