Banyak yang bilang cinta itu
hadir karena kita saling bertemu ataupun karna tatapan kita. Pendapat itu
enggak selalu benar., karena cintaku ini hadir karena NYASAR. Mungkin
kedengarannya lucu, tapi ya inilah yang terjadi. Berawal dari sebuah pesan
singkat yang nyasar ke handphone. Dan
berlanjut dengan kenalan. Kau tanya siapa namaku, sekolahku, kelas berapa, dan
banyak hal lainnya. Dan aku pun juga melakukan nya untukmu. Ternyata kamu tidak
lain tidak bukan kakak kelasku sendiri. Dari situ kita saling berkomunikasi.
Tapi mungkin anehnya, kita selalu berkomunikasi namun kita belum pernah
bertatap muka, atau menyapa padahal kita satu sekolah..!! aah.. masa bodo yang
penting aku merasa nyaman dan tenang jika berkomunikasi dengan mu. Hari berlalu
dengan cepatnya, sampai suatu ketika hati ini merasa kan sesuatu yang janggal
saat sosok lelaki berdiri dengan tegap di depan mataku. Entah siapa dia dan
mengapa terjadi seperti ini. dan saat kau berbalik arah tak ku sengaja aku
membaca nama dadamu, hening seketika dan aku memulai memandangimu dari atas
sampai bawah dengan bengong-nya. Dalam hati bertanya tanya “apakah ini benar
benar dia??!, sosok lelaki yang selalu berkomunikasi dengan ku lewat pesan singkat??”.
Aah... begitu bodohnya aku membiarkan dia pergi dan meninggalkan bayangannya
menghantui di pikiranku, dan mengapa aku
tidak menayakan saja langsung apakah sosok lelaki itu benar benar dia??. Perasaan
ini semakin ketika teman mu memanggil nama mu. Seketika bibir kelu untuk
berucap, perasaan tak tenang, badan gemeteran, dan...., ingin rasanya aku
teriak sekencang kencangnya. Sejak saat itu kedua mataku tak mau berhenti
memandangi mu jika kita bertemu, mungkin mata ini tau kali yaa., kalau kamu itu
ganteng atau apalah. :D. Entah mengapa kita jadi sering sekali bertemu. Mungkin
kita jodoh ya??. Kalau jodoh ya syukur kalau enggak jodoh ya..., sukurin *ehh
-_____-. Pernah suatu ketika kamu sedang bermain sepak bola, dan ketika aku
lewat kau jadi tidak konsentrasi untuk menendang bola, bahkan kamu hampir
jatuh. Aneh.. seiring berjalannya waktu perasaan ini datang padahal tidak
diundang. Aku mulai peduli dengan kakak kelas yang berkacamata itu, aku mulai
cemas padamu, aku mulai takut (entah apa sebenernya definisi takut disini), dan
mungkin aku mulai sayang atau mungkin bisa jadi cinta sama kamu. Bukannya
kepedean tapi aku mulai merasaakan itu semua yang terjadi padaku terjadi juga
padamu juga. Minggu berlalu dengan cepat endak disangka kita sampe pada hari Sabtu
*trus kenapa coba*. Kurang lebih 3 jam perasaan cemas, endak tenang, gelisah dan teman temannya nongkrong di hati. Berkali kali aku mengecek layar handphone tapi
hasilnya nihil. Tak ada tanda tanda juga kamu mengirim ii aku pesan singkat.
Tidak seperti biasa kamu seperti ini. 1 jam berlalu 2 jam berlalu, ku tunggu
nada itu berbunyi. Aku memutuskan untuk memulai mengirim ii kamu pesan singkat,
tapi anehnya kamu mengirim ii aku dan aku mengirim ii kamu pesan. Hahaha...,
emang udah jodah kali ya :D. Perasaan yang udah sejak berjam jam nongkrong di hati ini sepertinya
mengundang teman temannya untuk ikut nongkrong
juga. Hati ini seperti sedang berpesta pora. Dan tanpa berbasa basi lagi
kau memberanikan diri untuk bilang itu. Dyaaaarr...., 1 sendok binggung, 2
sendok malu. 5 sendok gugup, 25 sendok salting, dan 60 sendok seneng, bercambur
sudah di manngkuk hati. Dengan malu malu aku menjawab itu “iya..., aku mau”.
Dan sejak saat itu aku dan kamu menjadi kita. :* :* :D