namaku disebut nya cukup jelas, itu memang namaku yang dipanggil. aku duduk diantara teman teman yang lain. menyaksikan dengan seksama semua temanku yang antusias menyambut hari ini. arah mata ini tak sengaja melihat kau yang tengah asyik berdiri bersandar di dinding aula. tak memperdulikan aku yang dari tadi memperhatikanmu. postur tubuh yang ideal ditambah dengan senyuman yang sesekali menghias wajahmu menambah eloknya dirimu. dan sekarang aku asyik berandai andai tentang dirimu. iya hanya sebuah pengandaian dan tidak akan pernah jadi kenyataan tidak akan pernah. kerumuman aula pun bubar dengan sendirinya. tibalah untuk kembali ke kelas. aku duduk dengan malas di kursi kayu lusuh ini. aku masih asyik membayangkan wajahnya. aku saja tidak memperdulikan siapa yang baru saja masuk ke kelas ku. dengan ke enggananku meninggalkan khayal, mau tidak mau aku harus memperhatikan siapa yang baru saja masuk ke kelas ini dan berani sekali dia mengganggu ku. ini aku tidak mimipi kaaan?? apakah yang berdiri di depan kelasku itu benar benar dia?? atau hanya aku yang salah liat?? betapa gembiranya hatiku melihat wajamu lagi. kau asyik memperkenalkan dirimu kepada kami. aku catat baik baik semua tentang dirimu entah itu nama, kelas kamu, alamat rumah kamu, ataupun tanggal kamu dilahirkan bahkan nomor handphone kamu aku punya. sempurna sudah aku tau semua tentang kamu. media sosial, ah iya aku lupa menanyakan itu. masalah sosial media miliknya sudah terpecahkan. untung saja aku tahu nama lengkap kamu. setiap hari aku selalu melihat profil media sosial kamu. iya setiap hari, ini sebagai obat ketika kangen melandaku setelah hari itu kita berpisah :"). iyaa, setelah hari itu aku tidak bisa lagi melihat wajahmu, melihat senyum terbaikmu, melihat tawa renyahmu. dan dan aku sekarang mulai kangen dengan semua itu. kangen ekspresi kamu saat kamu marah, sedih, bahagia, bingung. dan semua darimu. kadang aku suka bertanya tanya, masih kah surat cintaku ada padamu?? dan apakah kau menyimpan surat cinta itu?? mungkin kamu menganggap surat cinta itu tak berarti apa apa. tapi bagiku hanya lewat surat itulah aku dapat mengungkapkan apa yang sebenarnya aku rasakan. semoga saja suatu saat nanti kamu tau yang sebenarnya
-Sebelum hari ini menjadi besok, selamat tanggal 22 July
mungkin aku ngomong ini enggak penting bagi kamu
tapi seenggaknya aku udah bisa ngucapin
selamat ulang tahun buat kamu.. ({})